Senin, 09 November 2015

TEKS EKSPLANASI



TEKS EKSPLANASI

A.    Pengertian Teks Eksplanasi

Teks Eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya fenomena alam dan fenomena sosial.

B.    Struktur Teks Eksplanasi

1.      Pernyataan Umum      : Berisi informasi singkat tentang apa yang dibicarakan.
2.     Deretan Penjelas          : Berisi urutan uraian atau penjelasan tentang peristiwa yang terjadi.
3.     Interpretasi                    : Berisi pendapat singkat penulis tentang peristiwa yang terjadi.

C.    Ciri Bahasa Teks Eksplanasi

1.      Fokus pada hal umum.
2.     Menggunakan istilah-istilah ilmiah.
3.     Menggunakan konjungsi waktu atau klausa misalnya jika, bila, apabila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian.
4.     Bahasanya ringkas menarik dan jelas.
5.     Biasanya bertema peristiwa alam.
6.     Ditulis untuk menjawa pertanyaan mengapa dan bagaimana.
7.     Menggunakan kalimat efektif dan pasif.
8.     Menggunakan kalimat tanya anterogatif.

D.   Unsur Kebahasaan Teks Eksplanasi

1.      Penggunaan tanda baca.
2.     Kata Ulang.
3.     Kalimat Majemuk.
4.     Kalimat tunggal.
5.     Kata ganti.
6.     Konjungsi
7.     Jenis kata.

E.    Langkah-langkah membuat Teks Eksplanasi

1.      Menentukan topik.
2.     Mengumpulkan bahan referensi.
3.     Membuat kerangka teks eksplanasi.
4.     Menyusun kerangka teks eksplanasi.
5.     Merevisi Teks Eksplanasi


F.     Contoh Teks Eksplanasi
STRUKTUR
DESKRIPSI
Pernyataan Umum
Fatamorgana adalah bayangan semu (tidak nyata) yang biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es. Fatamorgana juga biasa terdjadi di jalan. Kata fatamorgana diambil dari bahasa Italia yang mulanya diambil dari nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa. Seringkali, fatamorgana menyerupai danau atau air yang berminyak. Ini sebenarnya adalah pantulan dari langit karena udara yang panas. Udara panas ini berfungsi sebagai cermin
Deretan Penjelas
Fatamorgana terjadi karena adanya perbedaan kerapatan antara udara dingin dan udara panas. Udara dingin memiliki kerapatan lebih pekat dan lebih berat dibandingkan udara panas. Kenyataannya, lapisan udara panas yang ada di dekat tanah terperangkap oleh lapisan udara yang lebih dingin di atasnya. Cahaya dibiaskan secara horisontal dan pandangan akhirnya berjalan ke atas karena pengaruh internal total. Pemantulan internal total (total internal reflection) adalah proses pemantulan seberkas cahaya pada permukaan batas antara satu medium dengan medium lain yang indeks biasnya lebih kecil, jika sudut datang ke medium kedua melebihi suatu sudut kritis tertentu. Dengan demikian, cahaya berjalan di dalam medium yang memiliki indeks bias yang tinggi seperti air, kaca, dan plastik ke medium yang memiliki indeks bias lebih rendah seperti udara. Akibatnya gambar dengan sifat semu dan terbalik akan membentuk fatamorgana. Fatamorgana ada 2 macam yaitu fatamorgana superior dan inferior. Fatamorgana superior terjadi di atas cakrawala. Sedangkan Fatamorgana inferior lebih sering terjadi di sekitar  kita.
Interpretasi
Secara ilmiah, fatamorgana digolongkan dalam fenomena alam yang unik, karena terbentuk dari proses alamiah yang membentuk suatu hal yang indah di alam. Seringkali, masyarakat yang tidak paham proses terjadinya fatamorgana, beranggapan bahwa hall itu disebabkan oleh kelelahan mata, namun sebenarnya fatamorgana dapat dilihat tanpa kelelahan mata, bahkan dapat difoto secara langsung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar