Senin, 09 November 2015

MEREVISI TEKS EKSEMPLUM CINDERELA GADIS PENYABAR

Cinderela Gadis Penyabar
Struktur
Teks
Orientasi
Dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama
Cinderela. Ia tinggal bersama ibu dan dua orang
saudari tirinya. Ia sangat cantik dan rajin. Ibu dan dua saudari
tirinya memiliki sifat pemarah. Mereka memperlakukan
Cinderela dengan buruk. Ibu tiri Cinderela suka
Memerintahnya melakukan pekerjaan rumah yang berat
seperti menyikat lantai, membersihkan tempayan dan dandang,
serta mempersiapkan masakan untuk keluarganya. Sementara itu,
dua saudari tirinya tidak melakukan apa-apa. Mereka
hanya sibuk bersantai sepanjang hari
Insiden
Pada suatu hari, Cinderela duduk termenung sambil
menangis. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya,
yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap
tinggal di rumah seperti perintah ibu tirinya. Cinderela semakin
sedih ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat memakai baju yang sangat bagus. Mereka berharap dapat menjadi wanita beruntung yang dapat diajak dansa oleh Sang
Pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana.
Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa
dapat dibendung, air mata Cinderela pun tumpah. Ia pun
menangis sedih.
“Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah suara
lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan
wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri
berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin pergi ke pesta, tetapi saya ditinggal di sini sendirian”. “Hmm”, guman Ibu
Peri. “Meskipun kamu diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu,
kamu selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak
pernah mengeluh dan selalu lapang dada. Oleh karena itu, saya ingin melihat kamu bahagia dan dapat pergi ke pesta.”
Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di
belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa
tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta
seorang sais. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela
dengan tangannya dan baju lusuhnya berubah menjadi gaun
yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca
yang sangat cantik. “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela.
Namun, ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam atau
kamu akan kembali seperti semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela
berangkat ke pesta dengan gembira.
Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan
bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba – tiba,
jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun
teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari ke luar istana secepat
yang ia mampu. Karena tergesa – gesa, salah satu sepatu
kacanya tertinggal.
Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan
bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan
ukuran sepatu kaca yang tertinggal. Kedua saudari tiri Cinderela
mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun mereka berusaha dengan keras agar kakinya dapat masuk, tetap
saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu
itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong  ke
istana. Sang Pangeran merasa sangat bahagia melihat Cinderela
lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
Interpretasi
Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan
Cinderela terhadap perbuatan ibu dan kedua saudara
tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan bantuan Ibu peri,
ia dapat datang ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota
yang akhirnya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela dapat
tersenyum berkat bantuan Ibu Peri yang baik.


1.      Kalimat “Zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela”. Diganti dengan : Dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela.
2.      Kalimat “Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudara tirinya”. Diganti dengan : Ia tinggal bersama ibu dan dua orang saudari tirinya.
3.      Kalimat “Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela memiliki sifat marah”. Diganti dengan : Ibu dan dua saudari tirinya memiliki sifat pemarah
4.      Kalimat “Mereka memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan buruk”. Diganti dengan : Mereka memperlakukan Cinderela dengan buruk.
5.      Kalimat “Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melakukan apa – apa”. Diganti dengan : Sementara itu, dua saudari tirinya tidak melakukan apa – apa.
6.      Kalimat “Dalam ketergesa – gesaannya, salah satu sepatu kacanya tertinggal”. Diganti dengan : Karena tergesa – gesa, salah satu sepatu kacanya tertinggal.
7.      Kalimat “Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat”. Diganti dengan : Meskipun mereka berusaha dengan keras agar kakinya dapat masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat.
8.      Kalimat “Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya”. Diganti dengan : Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan  Cinderela terhadap perbuatan ibu dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya.

2 komentar: